THE BLUSHING STRANGER : JOGJAKARTA ISTIMEWAH


THE BLUSHING STRANGER

Ketika kalian berusia 20-an dan sedang kuliah ataupun bekerja, entah kenapa dunia terasa sangat sibuk sekali. Maksudku pagi bangun  terus melanjutkan kegiatan yang bisa-bisa sampai malam.  Tidur cukup hanyalah angan-angan semata, kita harus berkutat dengan deadline ataupun tugas-tugas. Kepala pusing kurang tidur, badan pegal-pegal, makanan cepat yang bisa dimakan hanya mie instan. Dan liburan adalah obat dari semua kegilaan tugas kuliah atau dealine kerja. Okay opsi liburan bisa di bilang sangat amat simpel yaitu tidur, nonton film di laptop, tidur lagi, travelling. Dan aku adalah Sheila mahasiswa tingkat akhir yang berjuang demi skripsi dan lulus cepat. Setelah aku habiskan liburan semester lalu maraton film di laptop, jadi  liburan tahun ini aku akan mencoba hal baru. Yaitu travelling ala backpacker sendirian, pasti semua orang melakukan hal ini waktu kuliah ataupun bekerja.
Oke jadi rencanaku jadi backpacker jawa-bali ya emang yang menyedihkan sih, maksudku backpacker itu kesannya tujuannya jauh-jauhkan sedangkan jawa-bali itu enggak jauh. Harap diingat aku seorang memula yang sedang mencoba hal baru dan perjalananku akan di mulai dari Jogjakarta.
#Jogjakarta is special
Di jogjakarta aku menginap di daerah condong catur, kenapa condong catur karena temanku menawari free menginap di kosnya haha. Ingat peraturan nomer satu seorang backpacker adalah murah dan irit, kemana-mana pakai trans-jogja yang hanya bayar Rp. 3500 untuk keliling jogja . Temanku nila yang memberiku free menginap dikosnya adalah mahasiswa UGM yang sibuk banget. “ La, anterin dong ke taman sari, mayan nih pakai ojek online Rp.20.000 please” rayuku. Nila sambil siapin buku-buku untuk kuliah pagi “ males jauh, sampai malioboro aja tapi nanti gak mau jemput”. Automatis aku mengangguk ya emang seberapa jauh sih taman sari dari malioboro, waktu baca-baca blogger travelling katanya jaraknya deket-deket. Sampai di malioboro jam 8 pagi tapi buset sepi amat ya, belum pada buka.
Rencana mau foto-foto selfie dekat papan jalan malioboro kok ya antri dan kayaknya malu gak PD. Padahal seorang backpacker harus berani dan foto setiap moment apalagi pertama kali backpacker. Karena sepi banget  lanjut perjalanan pakai GPS ke keraton yang jaraknya lumayan bikin keringat kecucuran. Udara di keraton sangat amat berbeda kenapa ya? Cara mereka menyapa dan tersenyum sangat berbeda. Keraton sangat rindang sekali, walaupun aku sendirian entah kenapa aku merasa tidak sendirian. Menyusuri setiap ruangan dan menikmati semua histori yang ada disana. Pandanganku terpaku dengan pasangan bule yang sudah berusia lanjut masih travelling bareng, oh god what a cute. Oke alihkan perhatian pada yang lainnya ada saatnya aku akan seperti itu, wah ada tulisan bahasa jerman nih, coba artiin ah ya walaupun bahasa jermanku level anak SD. “ Schaun sie mal, Deutsch hier” seorang bule tua nyamperin aku dan istrinya lagi asyik foto-foto di ruangan sebelah. Dag-dig dug pengen ngomongan tapi gak bisa ngomong bahasa jerman, ya udah nekat aja. “ Halo, Woher kommen Sie ?” tanyaku terbata-bata . “ Deutschland, Sprechen Sie deutsch ? “ tanya bapak-bapak bule. Buset cepet amat logatnya , entah kenapa kupingku tiba-tiba budeg “ Ich spreche ein bisschen deutsch”. “ ahh sehr gut, asujuadsguwucufiweyiywcie” tanya balik bapak-bapak bule . oh my god gak paham dia ngomong apaan, pengen kabur tapi gak sopan okay ngomong bahasa inggris aja. “maaf pak saya tidak begitu paham, tapi kalimat bahasa jerman yang ada di ruangan ini, saya tidak menyangka karena saya pikir hanya bahasa belanda ataupun bahasa jepang mengingat indonesia dijajah mereka.”
“ haha maaf saya tadi ngomong kalo tulisan ini adalah sebuah pernyataan resmi saja dan bahasanya berat untuk pemula, oh iya apa yang kamu lakukan di sini ? apa kamu study tour?” tanya bapak bule. Oh my god pak, bapak ngomong aja aku gak paham, apa lagi tulisan ini. “ haha iya banyak kalimat yang saya tidak tau artinya, study tour? Tidak saya Cuma sendiri disini menikmati liburan. Ngomong-ngomong selamat bersenang-senang di jogjakarta. Auf Wiedersehen” sahut ku kabur. Aduh ngomong aja gak bener malah ngajak ngomong bahasa jerman, jadi gak enak sendirikan. Setelah keraton lanjut destinasi ke taman sari, ya GPS bilang Cuma 10 menit kok kaki pegel banget ya. Sepanjang jalan ada bule-bule lansia naik becak sampil senyum dan bilang halo ke aku, well mereka ramah sekali dan keliatannya bahagia banget deh.
Oke setelah 10 menit jalan yang lumayan akhirnya sampe juga di taman sari. Foto-foto ke kolam renang dan tetep malu foto selfie jadi foto tempatnya aja. Udaranya panas banget dan kebetulan ada es kelapa. Beli satu buat buat bensin jalan lagi ke halte depan 0km ah. “ permisi, ini apa ya?” tanya seorang cowo bule ke bapak penjual pake bahasa inggris. “ snake snake good “ jawab bapak penjual dan otomatis aku ketawa ngakak. Wajah itu bule langsung merah dan expressi wajahnya kaget banget.
“ yang dia maksud cemilan, ini cemilan khas indonesia dan ini es kelapa muda” sahutku .” oh my god, aku pikir ini benaran ular. Ngomong-ngomong terima kasih.” Sahutnya. melanjutkan perjalanan ku ke ruang bawah tanah yang melewati desa penuh gambar internet dan sampai di ruang bawah tanah yang amat  keren. “ hey ketemu lagi, kamu sendirian? ngomong-ngomong aku Alain, Alain Ludwig” sapa bule laki-laki yang beli gorengan tadi. “ halo, namaku sheila, ya aku sendirian , kamu juga sendirian? “menyodorkan tangan untuk jabatan tangan. “ ya aku sendirian” jawabnya senyum. Nih bule tinggi , atletis ganteng , mimpi apa aku semalam “ kamu berasal darimana? “. “ perancis” jawabnya singkat. “ hey , mau duduk disini denganku dan menikmati pemandangan ?” tanyanya lagi.  Aku hanya mengangguk selama aku duduk dan berbincang dengannya dia merupakan cowok yang sangat aktiv berbicara. Dia cerita pengalamannya yang pertama kali ke jogja dan di serbu tukang becak dan pertama kali naik andong dari malioboro ke keraton bayar Rp.100.000 . ya kasian sih tapi lucu banget dia bahkan ketawa ngakak dan juga banyaknya cewek yang minta foto dengannya, I’m such a celebrity katanya lantang. Alain sendirian di indonesia dan dia hanya akan mengunjungi jakarta dan jogja dan akan segera melanjutkan tour asianya ke vietnam. Ya ini beneran backpacker, gak kayak aku , apaan jawa-bali. Alain cerita kalo dia adalah pemain sepak bola di kotanya, pantesan badannya seger. Dia juga menyarankan aku untuk ke negaranya karena cowok disana pada romatis haha. Dan gak kerasa kita ngobrol selama satu jam dan selama satu jam tidak keitung orang-orang yang ngeliatin kita kayak kita juga bagian dari pajangan dari taman sari.
Setelah percakapan yang panjang tentang hidup Alain dia memberiku tumpangan ke halte 0 km. Dia menyewa mobil seharga Rp. 1000.000 sehari, disini aku heran dia ini backpacker atau apa yah? Backpackerkan low budget tapi dia ah ya sudahlah.  Lanjut ke candi prambanan naik bus trans-jogja A1, 20 menit perjalanan akhirnya sampai juga di prambanan. Kesan pertamaku luas buanget dan aku yakin 100% akan kecapekan , menyusuri tempat dan foto-foto sudah sekarang on the way balik ke kos nila. Sampai di kos nila sekitar jam 7 malam dan ada pacarnya juga, tiba-tiba jadi obat nyamuk. Ya walupun jadi obat nyamuk setidaknya mereka memberiku free makanan. Gak peduli kalian mau ngapain yang penting aku bahagia dengan makananku dan nonton Tv. Eh Alain ngapain ya sekarang? Udah balik ke hotel atau masih jalan-jalan. Lah ngapa ya jadi kepikiran.
Matahari sudah terbit, cepet-cepet mandi dan nyari makan di burjo dan seperti biasa mie instan hahah i love you mie instant. Setelah perut kenyang lanjut naik bus trans-jogja dan bus mini ke magelang borobudur lumayan Rp.3500 buat trans-jogja dan Rp.25000 buat bus mini emang cukup jauh sih. Candi borobudur lumayan jaraknya dari terminal pemberhentian bus tapi demi menghemat aku pasti bisa jalan kaki. Perjalanan nemu indomaret lumayan bisa beli air putih dingin, sampainya di borobudur ya ampun sama gedenya kayak candi prambanan tapi bedanya lebih banyak tangga dan hanya satu candi sedangkan candi prambanan banyak sekali candinya. Pemandangannya sama saja seperti di tempat wisata yaitu banyak orang lokal foto sama bule. Pandanganku tertuju pada boneka minion di pojokan dengan posisi mengintip dan terletak 3 tingkat dari tempatku, langsung deh foto-foto unik sih haha. “ itu bonekaku, lucukan?” kata seorang bule ngomong bahasa inggris di belakangku. Saat aku nenggok ternyata dari tadi dia motoin bonekanya dari bawah dan lucunya dia cowok hahahhaah. “ iya lucu sekali” jawabku ngakak bukan karena minionnya tapi karena dia cowok. “ ayo, keatas aku kenalin dengan minionku” ajaknya. Dengan wajah bingung aku turutin. Sampainya di minion itu ada tulisan MINION INI MILIK QUENTIN QUINTRELL. “ apa itu namamu?” tanyaku buset ini nama susah amat ya bacanya. “ dia mengangguk “ aku travelling dengan minionku aja, dia adalah sahabat baikku”. “wow, sangat keren” jawabku bingung, nih bule ada-ada saja ya. Dia buka Hp nya dan nunjukin foto instagramnya yang isinya foto minionya aja di berbagai tempat keren. Setelah nunjukin foto instagramnya eh tiba-tiba pergi gitu aja sambil bawa minionnya,  oke aku langsung canggung. Gak usah diambil pusing lanjut explore candi borobudur dan foto-foto, indah banget deh jogja ini. Setelah puas 5 jam muter-muter di candi borobudur on the way ke malioboro, yah destinasi terakhir di jogjakarta. Malioboro kalo sore hari ramee banget, nyobain soto pinggir mall enak banget Cuma Rp.10.000 dan kenyang. Agak malaman ada para musisi tradisional di malioboro dengan penari perut pria yang lihai banget. Wah bener-bener jogja kota istimewah, tiba-tiba dateng 3 orang bule cowok yang satu pegang botol beer nyamperin penari perut itu “ halo semua namaku Zderek Vallois, mari kita bergoyang bersama” teriaknya sampel nari random gak karuan. Temen-temennya neriakin “ kamu keren Zderek”. Agak rusuh sih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Backpacker best vist in Barcelona

WAKUL SUROBOYO ( WARUNG KULINER )

MASTERPIECE KARAOKE SURABAYA